TULANGBAWANG BARAT, (FN) – Talkshow bincang-bincang santai di Studio Manajerial Skill Kreatif, (MSK) bersama Ketua Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI), mengusung tema Mengenal sejarah singkat berdirinya FORKI dibumi ragamsai mangi wawai, Senin malam (13/02/2023).
Bincang santai MSK dengan FORKI Tubaba yang di hadiri lansung oleh nara sumber Misrun Ketua harian FORKI yang di dampingi sekretaris 1 Waridi dan bimpres Suratno, Pada kesempatan itu Misrun mehaturkan ucapan terima kasih kepada seganap kruw Studio Manajerial skill kreatif. “Sebelumnya saya ucapakan terima kasih kepada kru yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan seputar perjalanan singkat FORKI Tubaba. FORKI adalah salah satu organisasi wadah cabang olahraga beladiri karate, mewadahi atlet-atlet yang berprestasi yang kemudian mereka dapat mengikuti event-event kejuaraan atau untuk dapat prestasi kejenjang yang lebih baik,” ujar Misrun.
Beliau juga mengatakan dengan wadah seni beladiri anak–anak muda dapat terarah, kemampuan keberanian mereka, seperti tingkat kemauan untuk jadi jiwa fighternya tinggi, Kalau tidak di bina dan tidak di wadai mungkin mereka bisa menjadi anak-anak yang liar.
“Pembinaan olahraga beladiri itu penting , saya sendiri dari kecil memang hobi berolahraga dan olahraga yang memang sangat saya sukai yaitu beladiri karate.
“FORKI ini salah satu perguruan pencak silat. Begitu saya berlatih di situ saya lihat pencak silat ini sudah banyak peminatnya, kemudian pelatihanya ya kan perguruan sudah banyak sekali sementara di wilayah kami di Tulang Bawang Barat sekarang, yang dulu masih Tulang Bawang. Untuk wilayah Tulang Bawang Barat saya perhatikan tidak ada, belum ada gitu organisasi karate itu, nah di situlah saya tertarik gitu loh tertarik Bagaimana di wilayah kita ini kalau bisa Semuanya ada,” jelasnya.
“Jadi seluruh Indonesia pasti ada. Sementara wilayah kita nggak ada gitu, ya akhirnya saya Berhentilah dari perguruan silat, bukan karena saya tidak suka atau tidak, ya cuma karena itu tadi, saya pingin gitu ya yang nggak ada di daerah kita ini menjadi ada. Semuanya bisa ada gitu untuk kemajuan daerah, jadi akhirnya saya pindah berlatih nah saat itu saya ini sempat ya namanya kita masih awam tentang organisasi itu ya jadi tahunya kami ada organisasi karate baju putih latihan ikutlah saya ikut latihan ya kan. Sampai akhirnya saya pun diberi mandat untuk jadi pelatih di perguruan tersebut,nama perguruan ini mohon maaf saudara-saudara di Karate Melati Putih ya, ini saya hanya meluruskan saja mudah-mudahan ini bisa menjadi untuk kebaikan kita semua di organisasi. Yang saya ikuti adalah karate Melati Putih, jadi ada karate melati putih, saya ikutlah di situ sampai saya jadi pelatih,” tambahnya.
Bicara tentang prestasi FORKI Tubaba juga tidak tertinggal jauh dengan kabupaten-kabupaten yang lain. Artinya setiap ada event-even kejuaraan mereka juga ikut turun. Kemudian investasi baik dari kejuaraan-kejuaraan daerah. Ada kejuaraan perguruan kemudian kejuaraan yang diselenggarakan oleh politik itu sendiri salah satunya seperti Pekan Olahraga Provinsi dari 2010. Selama FORKI Tubaba berdiri di Kabupaten Tulang Bawang Barat juga sudah banyak meraih prestasi. Di tahun 2014 itu ada Porprov di Kalianda kita bisa dapat 11 medali, diantara nya empat medali emas. Tahun 2017 ada di Bandar Lampung dan kemarin 2022 juga di Bandar Lampung juga masih dapat meraih prestasi. Bahkan juga ada anggota FORKI dari perguruan Sindoro yang sampai ke Asia Pasifik di tahun 2010.
Harapan beliau untuk seluruh masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat ini untuk bisa mendukung kegiatan FORKI karena nya mereka melakukan pembinaan demi bangsa. Mereka menggembleng anak-anak yang mereka Arahkan untuk terus mengembangkan karate di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan mendukung anak-anak untuk terus berlatih dan memacu prestasi-prestasi dan juga kepada pemerintah juga yang pasti nya kan karena kita juga disini ada di bawah naungan pemerintah. (TIKA)